Dihempas gelombang
Dilemparkan angin
Terkisah ku bersedih ku bahagia
Di indah dunia
Yang berakhir sunyi
Langkah kaki di dalam rencana-Nya
Semua berjalan dalam kehendak-Nya
Nafas hidup cinta dan segalanya
Reff:
Dan tertakdir menjalani
segala kehendak-Mu ya Rabbi
Kuberserah kuberpasrah
Hanya pada-Mu ya Rabbi
Dan tertakdir menjalani
segala kehendak-Mu ya Rabbi
Kuberserah kuberpasrah
Hanya pada-Mu ya Rabbi
Bila mungkin ada luka Coba tersenyumlah
Bila mungkin tawa Coba bersabarlah
Karena air mata tak abadi
Akan hilang dan berganti
Bila mungkin hidup hampa dirasa
Mungkinkah hati merindukan Dia
Karena hanya dengan-Nya hati tenang
Damai jiwa dan raga
hm.. hatiku sekarang sama persis dengan lirik ni lagu,,,, bener banget kata mas opick..
kita hanya bisa berusaha..
dan ketentuan nya adlah takdir..
dan saat takdir itu datang kita hanya bisa pasrah,, dan menjalani semua itu..
saat ini cuma mau menangis...
lemah banget nih rasanya..
eamng susah ngejalanin yang katanya om opick..
Bila mungkin tawa Coba bersabarlah
Karena air mata tak abadi
Akan hilang dan berganti
tersenyum di hadapan orang,,
tertawa,, dan berusaha membagi keceriaan denagn orang lain,,
padahal..
ada sosok yang terus-terusan cengeng di hadapan tuhannya,,
menangis kejar,,,, pada tuhannya di kala malam,,,
ia malu pada tuhannya,,
malu yang teramat dalam..
apakah saat ini dia ridu,,??
rindu pada tuhannya,,,???
karena kehampaan ini terus meradang,,
kekosongan ini terus terasa....
Bila mungkin hidup hampa dirasa
Mungkinkah hati merindukan Dia
Karena hanya dengan-Nya hati tenang
Damai jiwa dan raga
teringat dulu,,,
setahun yang lalu..
ia begitu dekat dengan tuhannya,,
ia selalu bercengkrama bersama tuhannya,,
di masjid yang kosong....
ia selalu mempersembahkan suaranya untuk melantunkan cinta pada tuhannya..
memang saat dulu tubuhnya rapuh..
begitu lemah saat itu..
tak satupun yang mengerti masalah yang ia hadapi..
namun kerapuhan yang dulu begitu indah....
pergolakan hati ini begitu kuat...
saat-saat ini aku rindu dengan ic-ku
ingin kembali duduk sebentar di sana..
duduk di dekat jendela masjid..
merasakan dinginnya hempasan angin
dibalutan mukena ...yang tak terasa sudah basah oleh airmata..
tapi itu airmata kebahagiaan... dalam tiap perjumpaan dengan tuhan..
dan kini,,,, hanya air mata yang dapat mengobati kerinduan tersebut
1 komentar:
Aku terharu...
Posting Komentar