jangan lupa tinggalakan pesan,,,semoga anda pulang dengan membawa hikmah dan ilmu dari blog yang penuh inspirasi ini :D
hikmah adalah milik orang mukmin yang hilang, dimana saja ia menemukannya, maka dialah yang paling berhak mengambilnya.^^

Rabu, 26 Agustus 2009

Show OFF is OFF

ada kalanya sesuatu harus di ungkapkan, namun adakalanya juga diam menjadi yang terbaik, dan kali ini aku memilih untuk diam

adakalnya sesuatu harus diutarakan untuk sebuah kebanggaan, namun adakalanya juga kerendahan hati menyuruh untuk diam, dan kali ini aku memilih untuk diam

adakalanya bergerak adalah yang terbaik, namun kata "tunggu" dan "lihat" terkadang menjadi pilihan yang harus di pertimbangkan , dan kali ini akau memilih diam, tunggu, dan lihat.

adakalanya sesuatu harus diketahui oleh semua orang, dan ada kalanya juga kerahasianku dengan tuhanku itu yang terbaik, dan kupilih untuk merahasiakannya saja.

diamku bukan berarti aku tak mengerti apa-apa
diamku juga bukan berarti aku tak punya apa-apa
diamku juga bukan berarti aku tak bisa apa-apa
diamku juga bukan berarti aku manusia kikir yang tak mau berbagi

aku hanya takut, saat ku bicara, bergerak, dan mengutarakannya, justru menghapus segala nilai dari semua yang kumiliki hanya karena sebuah niat yang salah, yang tak sengaja terbesit dalam hati yaitu SHOW OFF...

Ya... Allah, kali ini aku mulai mengerti secuil dari arti kesabaran dan keikhlasan,,^^ hingga ku memilih untuk diam..

Minggu, 23 Agustus 2009

memulai lagi "segalanya" memperbaiki "segalanya, bismillah

akhirnya ku kembali ke kampus tercinta, ntah lah, semangat untuk segera kembali ke kampus begitu besar, mengingat begitu banyak amanah yang tertunda untuk kuselesaikan, tapi kembali ke kampus kali ini benar2 butuh perjuangan berat, karena orang tua masih belum kelar kangennya sama aku, padahal aku udah satu bulan di dharmasraya, (ya namanya juga orang tua sama anak sendiri, apalagi pembantu lagi pulang kampung, udah sebulan pula lamanya)

semangatku, dan kemampuan meloby mama untuk pulang pada hari minggu tepatnya puasa ke 2, juga dukungan dari teman2 kampus yang menginformasikan bahwa akan ada perwalian jam 1 hari senin besok, ya.. sukseslah aku tiba di Bandung.

ketika di travel, menuju kostanku, sesaat aku seolah flash back ke masa setahun yang lalu, saat aku mulai di nobatkan menjadi mahasiswa baru, yang merantau ke kota bandung (kota yang sama sekali belum pernah ku kunjungi, yang ku tahu bandung itu indah, itu saja) di antarkan oleh papa mama tercinta, mengunjungi kostan.

"aku melewati jalan yang sama, tempat yang sama, suasana yang sama, cuaca yang sama, dan hal yang sama itu bertuliskan KENANGAN."

perlahan semangat yang dulu itu timbul kembali, ntahlah aku juga bingung, semangat yang dulu kurasa perlahan lenyap dengan segala rutinitasku beberapa bulan kebelakang.

tapi hari ini, semangat itu muncul kembali, untuk memulai lagi dan memperbaiki segalanya, segalanya yang sempat "rusak" dalam kehidupanku.. Bismillah, kurasa ini awal yang baik untuk semua itu, dimulai dalam bulan penuh berkah..^^

Kamis, 13 Agustus 2009

MERAH PUTIH


Film Merah Putih – Berlatar sejarah otentik perjuangan Indonesia untuk kemerdekaan pada tahun 1947 ketika terjadi Agresi Militer Belanda pimpinan Van Mook yang menyerang jantung kaum republik di Jawa Tengah, MERAH PUTIH bercerita tentang sekelompok pejuang kemerdekaan yang harus bersatu untuk bertahan dari pembunuhan, berjuang sebagai pejuang gerilya, untuk menjadi anak-anak bangsa sesungguhnya, terlepas dari konflik pribadi yang tajam dan perbedaan yang besar dalam kelas sosial, suku, daerah asal, agama, dan kepribadian


Dibesut dalam format film 35-millimeter, MERAH PUTIH melibatkan ahli perfilman internasional terbaik dalam bidang special effects dan tata teknis lain yang berpengalaman di perfilman Hollywood: Koordinator Special Effects dari Inggris Adam Howarth (SAVING PRIVATE RYAN, BLACKHAWK DOWN), Koordinator Pemeran Pengganti Rocky McDonald (MISSION IMPOSSIBLE II, THE QUIET AMERICAN), Make-Up dan Visual Effects Artist Rob Trenton (BATMAN – THE DARK KNIGHT), Ahli persenjataan John Bowring (CROCODILE DUNDEE II, THE MATRIX, THE THIN RED LINE, AUSTRALIA, X-MEN ORIGINS:WOLVERINE) dan Asisten Sutradara Mark Knight (DECEMBER BOYS, BEAUTIFUL)

Jenis Film : Drama
Produser : Hashim Djojohadikusumo, Rob Allyn, Jeremy Stewart
Produksi : Pt Media Desa Indonesia, Margate House
Durasi : 105

hm.. saluut untuk perfilm-an Indonesia, ternyata sineas indonesia tak hanya jago dalam menakut-nakuti melalui film horornya yang seabrek, ataupun mencemari otak masyarakat dengan film yang penuh dengan adegan tak senonoh, atau pun mengajari masyarakat indonesia terlalu dibuai dengan percintaan, namun MERAH PUTIH membuktikan bahwa, bangsa ini perlu gebrakan besar dalam dunia perfilm-an, yang menyadarkan jati diri kita SEBAGAI BANGSA INDONESIA, SUKSES UNTUK PERFILM-AN INDONESIA..^^

MERANTAU, satu lagi karya yang mengangkat budaya INDONESIA



semarak film-film baru membanjiri bioskop-bioskop tanah air, mulai dari holywood hingga produksi negeri sendiri, dan baru-baru ini perfilm-an Indonesia sedang digemparkan dengan kehadiran sebuah FILM yang mengangkat BUDAYA ASLI INDONESIA yakni SILAT di mata dunia. yang lebih membanggakan lagi film ini mendapat sambutan meriah ketika diputar di Puchon International Fantastic Film Festival, Korea Selatan pada pada 16 hingga 26 Juli lalu.



Film yang mengambil setting di Sumatera Barat dan Jakarta ini, menampilkan dua aktor asing, Mads Koudal asal Denmark, dan Laurent Buson dari Perancis, juga aktris kawakan Christine Hakim dan Donny Alamsyah

berikut sinopsisnya :


Di Minangkabau, Sumatra Barat, Merantau adalah tradisi yang harus dijalankan setiap anak laki-laki. Yuda (Iko Uwais), pesilat Harimau handal, dalam persiapan akhir untuk memulai perantauannya. Ia harus meninggalkan keluarganya, ibu tercinta, Wulan (Christine Hakim), dan udanya, Yayan (Donny Alamsyah), kenyamanan dan keindahan kampung halamannya, dan membuat nama untuk dirinya di keserabutan kota Jakarta.

Nasib mempertemukan Yuda dengan yatim piatu Adit (Yusuf Aulia) dan kakaknya, Astri (Sisca Jessica), yang akan menjadi korban organisasi ilegal human traffickingOrganinsasi yang memperlakukan manusia seperti barang ini dipimpin seorang Eropa berhati batu, Ratger (Mads Koudal) dan tangan kanannya Luc (Laurent Buson).

Ketika terluka dalam perkelahian antara Johni (Alex Abbad), para tukang pukulnya dan Yuda, Ratger bersikeras mencari Astri, atau barangnya, yang berhasil di selamatkan dan ingin pembalasan berdarah setimpalPerkenalan Yuda dengan kota serabutan ini seperti api yang menyulut ketika situasi memaksanya untuk melarikan diri bersama Astri dan Adit dari kejaran mucikari dan preman-preman yang menguasai malam, menggerayangi setiap jalanan, dan mengejar setiap langkah merekaDengan kebebasan hampir di tangan mereka, Yuda tidak mempunyai pilihan selain melawan orang-orang yang menyerangnya dengan adrenalin tinggi dalam runtunan action yang belum pernah dipersembahkan sebelumnya di layar lebar Indonesia


yang disayangkan adalah, film ini bukanlah diTULIS dan di garap oleh Sineas Indonesia, melainkan film ini ditulis dan disutradarai oleh Gareth Evans yang berkebangsaan Inggris, sebelumnya Gareth Evans juga pernah membuat cerita yang bertajuk PENCAK SILAT, namun belum sempat diangkat ke layar lebar.



bila anda sedang mencari tontonan yang berbobot, film ini saya rekomendasikan untuk anda, setidaknya sepulang dari menonton film ini, anda menjadi lebih bangga menjadi bagian dari negeri ini :)

khalifah Umar R.A

“Aku mengamati semua sahabat
dan tidak ditemukan sahabat yang lebih baik selain menjaga lidah.

Aku memikirkan tentang semua pakaian
dan tidak ditemukan pakaian yang lebih baik dari pada Taqwa.

Aku merenungkan tentang segala jenis amal,

tapi tidak yang lebih baik daripada memberi nasihat baik.

Aku mencari segala bentuk rezeki,
tapi tidak menemukan yang lebih baik daripada sabar.”

(Khalifah Umar R.A)..

Selasa, 11 Agustus 2009

Uang apaan nih..????

Disuatu malam saya menyempatkan diri untuk mengunjungi suatu minimarket di kota padang, membeli beberapa perlengkapan. Seperti biasa ritual dalam belanja, ujung-ujungnya pasti ke kasir, kalau langsung pulang ntar diteriakin maling..!!! kecuali kalau pemilik minimarket tersebut adalah saya :)

sayapun membayar uang sejumlah yang tertera di monitor kasir, dan menunggu si "mbak" untuk mengembalikan sisa uang saya, lalu si "mbak" pun menyodorkan beberapa receh, selembar uang seribuan dan satu lembar uang yang rada asing di penglihatan saya.


dengan sedikit norak bercampur takjub, saya terdiam menerima pengembalian uang tersebut, sambil "cengo" melihat uang selembar bertuliskan nominal 2000 rupiah di tangan saya, dalam hati saya bersahut-sahutan "Wow..uang 2000 baru..!!", "kapan keluarnya neeh?" "biasa makan di warteg sih, kagak pernah dapat kembalian yang bagus duitnye." hehhe kurang lebih begitulah, hingga akhirnya saya tersadar, bahwa banyak orang yang terhambat untuk membayar di belakang saya, karena saya tak kunjung pergi dari kasir, hehhe maaf ya ibu-ibu, bapak-bapak.

lalu saya mencari info tentang uang tersebut, dan... berikut info yang saya dapat :




klik di gambar untuk melihat lebih jelas

Pemerintah melalui Bank Indonesia mengeluarkan uang pecahan rupiah sebesar nilai nominal 2000 (dua ribu rupiah). Dasar hukum dikeluarkannya uang pecahan 2000 rupiah ini adalah Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/22/PBI/2009 tanggal 24 Juni 2009 tentang Pengeluaran dan Pengedaran Uang Khusus Pecahan 2.000 (Dua Ribu) Tahun Emisi 2009 Dalam Bentuk Uang Kertas Bersambung.

Pejabat sementara (Pjs.) Gubernur Bank Indonesia, Miranda S. Goeltom, didampingi Deputi Gubernur Bank Indonesia bidang pengedaran uang, S. Budi Rochadi, Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin, dan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, secara resmi meluncurkan uang kertas baru pecahan Rp2.000 tahun emisi 2009 sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia, pada Kamis, 9 Juli 2009, di Banjarmasin. “Penerbitan uang kertas emisi baru tersebut merupakan implementasi kebijakan Bank Indonesia di bidang pengedaran uang yaitu untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi yang layak edar”, demikian Pjs. Gubernur Bank Indonesia, Miranda S. Goeltom, dalam sambutannya.

Uang pecahan baru tersebut bergambar Pangeran Antasari (Pahlawan Nasional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan) dengan gambar bagian belakang Tarian Adat Dayak. Uang tersebut akan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah mulai tanggal 10 Juli 2009. Pemilihan gambar pada uang tersebut mengacu kepada desain uang kertas sebelumnya yang bertemakan Pahlawan Nasional. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kepada para pahlawan dan untuk turut serta melestarikan budaya bangsa.

Uang kertas baru pecahan Rp2.000 berwarna dominan abu-abu dengan unsur pengaman berupa tanda air bergambar Pangeran Antasari dengan benang pengaman yang tertanam di kertas uang dan bertuliskan BI2000 berulang-ulang yang akan memendar merah di bawah sinar ultraviolet. Uang kertas pecahan baru ini juga mengakomodasi kebutuhan para tuna netra dengan menyediakan kode tertentu (blind code) di samping kanan bagian muka uang yaitu berupa kotak persegi panjang yang dicetak secara intaglio.

Selain itu, seperti pada saat mengeluarkan uang kertas baru pecahan Rp100.000 dan Rp20.000 tahun emisi 2004, serta Rp50.000 dan Rp10.000 tahun emisi 2005, Bank Indonesia juga mengeluarkan Uncut Banknotes Rp2.000 (uang khusus yang belum dipotong/uang bersambung) sebanyak 4.700 lembaran dengan jenis uang bersambung masing-masing berisi 2 bilyet, 4 bilyet dan 50 bilyet. Sebagai benda koleksi, Uncut Banknotes ini lazim dikeluarkan di berbagai negara sebagai penerbitan uang khusus.

wah, mumpung bulan september lebaran nih, biasanya dari keluarga dapat THR uang seribuan 5 lembar. Kayaknya lebaran tahun ini THR bakal meningkat 2 kali lipat nih, uang 2000 5 lembar, jadinya Rp 10.000, SEMOGAAAA...^^

sumber data : www.k-4-s.info
www.bi.go.id

Senin, 10 Agustus 2009

siap-siap yuuk..^^


Allahumma bariklana fii rajab wa sya’ban wa balighna Ramadhan

Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab, Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan (HR. Ahmad dan Thabrani)

Sabtu, 08 Agustus 2009

ketika CINTA bertasbih


Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjanglebar.
Namun jika cinta kudatangi

aku jadi malu padaketeranganku sendiri.


Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang.
Namun tanpa lidah,
cinta ternyata lebih terang
Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya


Kata-kata pecah berkeping-keping

begitu sampaikepada cinta
Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta
Dan percintaan!”

cinta adalah kekuatan
yang mampu
mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah malang jadi untung,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah setan jadi nabi,
mengubah iblis jadi malaikat,
mengubah sakit jadi sehat,
mengubah kikir jadi dermawan
mengubah kandang jadi taman
mengubah penjara jadi istana
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah
itulah cinta!”

Dari ombak di tepi lautan, ku pun belajar cara memaafkan..^^


Kutuliskan segala kegundahanku di pasir pantai
Perlahan ku diamkan
Lalu desiran ombak kecil datang..
Perlahan membelai pasir dengan lembut
Dan,,,
Menghapusnya…
Bahasa ombak perlahan kurasakan
Seolah berkata padaku
“hapus juga kegundahan itu di hatimu, dan… maafkanlah..!!”

Suatu sore masih di salah satu pantai yang indah di kota padang, kumelepas sepatuku dan ku berjalan menyusuri pantai, ntah lah,, selalu ada perasaan yang berbeda saat diriku berada di pantai, terasa kedamaian itu melekat kuat, dan kepuasan yang begitu berarti saat ku melihat birunya laut.

Lalu kuputuskan untuk duduk disalah satu tepian pantai, yang ku kira view nya cukup bagus, iseng ku melihat ada ranting akar pohon bakau tergeletak di sampingku…

Ranting tersebutpun ku jamah, dan aku pun berdiri, dengan semangat masa kecil yang masih melekat kuat..^^ mulai kuukir pasir itu dengan nama ku, ya.. aku tersenyum kecil ketika membaca namaku di pasir, lalu… perlahan ombak datang, dan srrrrrrrrrrrrrrrrr…..yahhh….!!! ombak itu menghapus namaku di pasir itu…

Lalu ku tulis namaku sekali lagi, dengan menancapkan ranting tersebut lebih dalam di pasir, dan seperti biasa ombak datang kembali dan mencoba menghapusnya… namun desiran pertama tak mampu menghapusnya begitu saja, butuh 5 kali desiran ombak, baru nama itu benar-benar terhapus..

Perlahan aku teringat, segala kekesalanku dan keluh kesahku, lalu aku tulis saja hal itu di pasir pantai dengan sentuhan yang tidak begitu dalam,dan desiran ombakpun datang, dengan mudah menghapusnya..

Lalu ku tulis ulang segala kekesalan tersebut di pasir, dengan menancapkan ranting tersebut lebih dalam,,, seperti yang terjadi pada namaku tadi, butuh 5 kali desiran ombak untuk menghapusnya..

Akupun duduk kembali…
Ombak kecil, membelai kakiku dengan lembut, dan sesaat ku termenung, menyaksikan keajadian barusan..
Akupun mulai berpikir, dan perlahan ku tersenyum, sore itu aku mendapat sesuatu yang luar biasa

Hikmah yang ku dapat sore itu adalah




Pasir itu ibarat hati
Dan goresan itu adalah rasa dan kesan
Sementara ombak adalah sikap yang menindak lanjuti…

Bila kau ingin dikenang oleh orang lain dalam waktu yang cukup lama
Buat goresan yang cukup mendalam di hatinya tentang dirimu
Karena bila goresan itu lemah, maka kau akan mudah dilupakan, semudah ombak menghapus
namamu yang terukir di pasir..

begitu juga dengan kesalahan
bila orang melakukan kesalahan pada dirimu
jangan terlalu di ukir di dalam hati
hingga akhirnya dendam
tapi, berikan goresan yang biasa saja di hatimu, tentang kesalahnnya
hingga akhirnya, kau menajdi orang yang mudah memaafkan.
Semudah ombak, menghapus segala tulisan kekesalanmu di pasir pantai.

Teman, memang tak mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain pada kita, semudah ombak menghapus tulisan-tulisan di pasir pantai.
Namun, tak bijak pula, bila kekesalan itu berlarut-larut kita simpan, hingga akhirnya menimbulkan luka yangmendalam dihati, hingga kata maaf pun sulit untuk meingikhlaskannya.
dari fenomena Alam pun Allah menjelaskan betapa indahnya memaafkan, seindah desiran ombak, membelai pasir putih..
Allah maha pengampun, Ia selalu membuka pintu maaf bagi hambanya bertaubat dengan sungguh-sungguh
Bukankah manusia adalah makhluk yang diciptakan sempurn Oleh Allah ? yang memiliki hati yang lebih tangguh dari sekedar OMBAK di lautan, yang diharapkan mampu memaafkan satu sama lain, tanpa terlintas dendam.. 

Nelayan sekarang udah pada cerdas loh…!!!!



Masa Sp (Semester pendek) ku yang indah, terpaksa kuhentikan untuk mengalami perawatan kesehatan dan bedrest di kampung halaman tercinta, Dharmasraya Sumatera Barat. Setelah kondisi kesehatanku lumayan pulih, akupun pergi ke kota padang untuk menjalani proses pengobatan selanjutnya, di sore hari yang cerah, dengan kondisi perut yang lumayan lapar, kusempatkanlah diriku beserta beberapa orang teman untuk mengunjungi Pantai padang, dengan maksud untuk menyantap sajian makan laut sore itu. Akupun memilih sebuah tempat makan yang posisinya pas di tepi pantai, dengan posisi duduk menghadapke arah laut, sekalian menanti saat matahari tenggelam.

Dengan berani (setelah mempertimbangkan uang di kantong, dan jumlah teman-temanku yang ikutan makan, karena kami berencana patungan) kamipun memberanikan diri untuk memesan menu-menu sebagai berikut : 1 porsi udang bakar (berisi 5 buah udang bakar yang lumayan gede), 1 porsi cumi bakar (terdiri dari 5 tusuk sate cumi), 4 kelapa muda (komplit dengan batoknya dan tanpa gula, so masih sangat fresh, dan 1 buah ikan bakar, hmmm… saat itu aku benar-benar tak sabar untuk segera menyantap sajian yang telah kami pesan.

Selagi menunggu sajian di hidangkan, mataku tak henti-hentinya memperhatikan sekeliling tempat kami makan, tepatnya kawasan di sekitar pantai, tampak nelayan yang sedang sibuk memanggang ikan, cumi, dan udang, ya... dan hasil pemanggangan tersebut ternyata tidak hanya untuk mensuplai restoran tempat aku makan, tapi juga restoran yang ada di sebelah kami, hm… otakku mulai berfikir, loh kok.. restaurant sebelah juga ngambil panggangan yang sama?? Berbagai pertanyaan dan terkaan mulai berkelebat di kepala, “hm,, apa restoran ini sama restorant sebelah pemiliknya sama??, tapi kenapa harus beda tempat? Tetanggaan lagi, kenapa juga restaurantnya harus beda nama?” temanku yang bingung melihatku celingak-celinguk, dari tadipun bertanya dengan logat minangnya yang kental “manga tuh diam se, dari tadi? A yang puti pikian???? (kenapa diam saja dari tadi? Apa yang putri pikirkan?) lalu akupun menanyakan kebingunganku tadi (maklum, aku juga baru pindah ke wilayah Sumatera barat, pulang pun hanya sesekali waktu liburan saja. )

Temanku pun mulai menjelaskan, “ Di sini koperasi para nelayannya aktif put, jadi ada nelayan yang memang spesialisnya nangkapin ikan, ada juga yang udang, juga ada yang fokus hanya kepiting. Nah.. hasil tangkapan tersebut nantinya dikumpulkan dan dijual langsung oleh koperasi nelayan, hasil tangkapan tersebut nantinya yang membeli adalah pemilik restaurant yang putri lihat di tepi pantai ini, bahkan ada juga yang langsung membeli dari koperasi dalam bentuk sudah di panggang, nah… yang kamu lihat itu put, yang sedang memanggang ikan, adalah nelayan yang tergabung dalam koperasi, dan tugas dia emang masak aja, nantinya para restaurant yang mau, akan memembeli hasil masakan para koperasi nelayan tersebut dan menjualnya di restaurant dengan harga yang lebih tinggi

Pemilik resaturant yang kamu lihat di tepi pantai ini put, tidak lain adalah keluarga para nelayan juga, jadi malam hari mereka berpesta tangkapan di laut, lalu esok harinya, tangkapan itulah yang mengisi dapur-dapur mereka untuk di hidangkan kepada para pengunjung, kalau tangkapan mereka untuk beberapa tangkapan (seperti cumi, udang, kepiting) kurang, maka merekapun akan membelinya di koperasi nelayan.”

“ooooo…. Aku manggut-manggut tandamengerti.”

Akupun mulai berfikir kembali, dan kusimpulkan bahwa hal seperti ini bertujuan untuk meningkatkan keuntungan, ternyata setelah ku hitung-hitung, keuntungan yang diperoleh para nelayan jauh lebih besar bila dia menjualnya langsung di restoran pinggir pantai yang ia punya, daripada menjualnya di pasar,apalagi menjualnya dengan para tengkulak.

Contoh :

Di restaurant seporsi kepiting seberat 3 ons, bisa dijual dengan harga Rp 45.000 - 72.000,

Di pasar satu buahkepiting seberat 3 ons, bisa di jual dengan harga Rp 25 ribu-45 ribu

Dari nelayan langsung (aku sudah pernah membelinya ) dengan uang Rp 70.000 aku bisa membeli 4 kepiting yang masih hidup ( 1Kepiting yang besar (ukuran 1 kg lebih) , 2 kepiting sedang (1 nya ukuran ½ kg), 1 kepiting kecil (1/4 kg) aku sendiri takjub saat membelinya…*_*

Jelas lah lebih untung kalau nelayan tersebut menjualnya di restaurant milik mereka sendiri, atau melalui koperasi, karena keuntungan koperasi tersebut kembalinya ke nelayan lagi.

Hidangan pun datang, kamipun menyantap sajian yang ada di hadapan kami, dengan nasi panas, dan udang bakar langsung ku santap hidangan yang ada di depanku, air kelapa muda pun membantu makanan yang ada di mulutku lancar melewati tenggorokan, benar-benar sore yang indah, dengan sajian yang lezat, di temani suara desiran ombak, dan lambayan angin sore yang memainkan kerudungku.

Hingga akhirnya perutku pun tak sanggup lagi untuk menerima makanan, benar-benar kenyang, ikan saja masih tersisa setengahnya, karena ikan yang tersisa masih cukup besar kamipun memilih untuk membungkus sisa ikan tersebut, lalu petugas restaurant tersebut pun mulai mencatat jumlah yang harus kami bayar, nah,, ini dia saat yang rada mendebarkan, dan…ternyata,,, kami harus membayar Rp 144.000, karena kami berjumlah 4 orang maka setelah ku hitung masing-masing dari kami membayar Rp 36.000 dengan menu seafood komplit dan porsi yang cukup banyak…^^

Dan kalau ku pikir, Indonesia adalah negara yang kaya akan perairan dan memiliki cukup banyak kawasan pantai yang indah, bila para nelayan melakukan hal yang sama yakni mengaktifkan kembali koperasi nelayan, menghentikan penjualan kepada para tengkulak, dan berdikari membangun warung di tepi pantai, dari hasil tangkapan mereka sendiri, tentu akan jauh meningkatkan penghasilan dan taraf hidup para nelayan Indonesia, yang tentu akan membantu berkontribusi terhadap peningkatan perkapita masyarakat Indonesia… J

Ternyata belajar tak hanya duduk di kelas, tapi dari alam dan kehidupan para nelayan pun kita bisa mengetahui, bagaimana strategi sukses meraih keuntungan dalam menjalani hidup ini J