jangan lupa tinggalakan pesan,,,semoga anda pulang dengan membawa hikmah dan ilmu dari blog yang penuh inspirasi ini :D
hikmah adalah milik orang mukmin yang hilang, dimana saja ia menemukannya, maka dialah yang paling berhak mengambilnya.^^

Kamis, 13 Agustus 2009

MERANTAU, satu lagi karya yang mengangkat budaya INDONESIA



semarak film-film baru membanjiri bioskop-bioskop tanah air, mulai dari holywood hingga produksi negeri sendiri, dan baru-baru ini perfilm-an Indonesia sedang digemparkan dengan kehadiran sebuah FILM yang mengangkat BUDAYA ASLI INDONESIA yakni SILAT di mata dunia. yang lebih membanggakan lagi film ini mendapat sambutan meriah ketika diputar di Puchon International Fantastic Film Festival, Korea Selatan pada pada 16 hingga 26 Juli lalu.



Film yang mengambil setting di Sumatera Barat dan Jakarta ini, menampilkan dua aktor asing, Mads Koudal asal Denmark, dan Laurent Buson dari Perancis, juga aktris kawakan Christine Hakim dan Donny Alamsyah

berikut sinopsisnya :


Di Minangkabau, Sumatra Barat, Merantau adalah tradisi yang harus dijalankan setiap anak laki-laki. Yuda (Iko Uwais), pesilat Harimau handal, dalam persiapan akhir untuk memulai perantauannya. Ia harus meninggalkan keluarganya, ibu tercinta, Wulan (Christine Hakim), dan udanya, Yayan (Donny Alamsyah), kenyamanan dan keindahan kampung halamannya, dan membuat nama untuk dirinya di keserabutan kota Jakarta.

Nasib mempertemukan Yuda dengan yatim piatu Adit (Yusuf Aulia) dan kakaknya, Astri (Sisca Jessica), yang akan menjadi korban organisasi ilegal human traffickingOrganinsasi yang memperlakukan manusia seperti barang ini dipimpin seorang Eropa berhati batu, Ratger (Mads Koudal) dan tangan kanannya Luc (Laurent Buson).

Ketika terluka dalam perkelahian antara Johni (Alex Abbad), para tukang pukulnya dan Yuda, Ratger bersikeras mencari Astri, atau barangnya, yang berhasil di selamatkan dan ingin pembalasan berdarah setimpalPerkenalan Yuda dengan kota serabutan ini seperti api yang menyulut ketika situasi memaksanya untuk melarikan diri bersama Astri dan Adit dari kejaran mucikari dan preman-preman yang menguasai malam, menggerayangi setiap jalanan, dan mengejar setiap langkah merekaDengan kebebasan hampir di tangan mereka, Yuda tidak mempunyai pilihan selain melawan orang-orang yang menyerangnya dengan adrenalin tinggi dalam runtunan action yang belum pernah dipersembahkan sebelumnya di layar lebar Indonesia


yang disayangkan adalah, film ini bukanlah diTULIS dan di garap oleh Sineas Indonesia, melainkan film ini ditulis dan disutradarai oleh Gareth Evans yang berkebangsaan Inggris, sebelumnya Gareth Evans juga pernah membuat cerita yang bertajuk PENCAK SILAT, namun belum sempat diangkat ke layar lebar.



bila anda sedang mencari tontonan yang berbobot, film ini saya rekomendasikan untuk anda, setidaknya sepulang dari menonton film ini, anda menjadi lebih bangga menjadi bagian dari negeri ini :)

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar