jangan lupa tinggalakan pesan,,,semoga anda pulang dengan membawa hikmah dan ilmu dari blog yang penuh inspirasi ini :D
hikmah adalah milik orang mukmin yang hilang, dimana saja ia menemukannya, maka dialah yang paling berhak mengambilnya.^^

Sabtu, 08 Agustus 2009

Dari ombak di tepi lautan, ku pun belajar cara memaafkan..^^


Kutuliskan segala kegundahanku di pasir pantai
Perlahan ku diamkan
Lalu desiran ombak kecil datang..
Perlahan membelai pasir dengan lembut
Dan,,,
Menghapusnya…
Bahasa ombak perlahan kurasakan
Seolah berkata padaku
“hapus juga kegundahan itu di hatimu, dan… maafkanlah..!!”

Suatu sore masih di salah satu pantai yang indah di kota padang, kumelepas sepatuku dan ku berjalan menyusuri pantai, ntah lah,, selalu ada perasaan yang berbeda saat diriku berada di pantai, terasa kedamaian itu melekat kuat, dan kepuasan yang begitu berarti saat ku melihat birunya laut.

Lalu kuputuskan untuk duduk disalah satu tepian pantai, yang ku kira view nya cukup bagus, iseng ku melihat ada ranting akar pohon bakau tergeletak di sampingku…

Ranting tersebutpun ku jamah, dan aku pun berdiri, dengan semangat masa kecil yang masih melekat kuat..^^ mulai kuukir pasir itu dengan nama ku, ya.. aku tersenyum kecil ketika membaca namaku di pasir, lalu… perlahan ombak datang, dan srrrrrrrrrrrrrrrrr…..yahhh….!!! ombak itu menghapus namaku di pasir itu…

Lalu ku tulis namaku sekali lagi, dengan menancapkan ranting tersebut lebih dalam di pasir, dan seperti biasa ombak datang kembali dan mencoba menghapusnya… namun desiran pertama tak mampu menghapusnya begitu saja, butuh 5 kali desiran ombak, baru nama itu benar-benar terhapus..

Perlahan aku teringat, segala kekesalanku dan keluh kesahku, lalu aku tulis saja hal itu di pasir pantai dengan sentuhan yang tidak begitu dalam,dan desiran ombakpun datang, dengan mudah menghapusnya..

Lalu ku tulis ulang segala kekesalan tersebut di pasir, dengan menancapkan ranting tersebut lebih dalam,,, seperti yang terjadi pada namaku tadi, butuh 5 kali desiran ombak untuk menghapusnya..

Akupun duduk kembali…
Ombak kecil, membelai kakiku dengan lembut, dan sesaat ku termenung, menyaksikan keajadian barusan..
Akupun mulai berpikir, dan perlahan ku tersenyum, sore itu aku mendapat sesuatu yang luar biasa

Hikmah yang ku dapat sore itu adalah




Pasir itu ibarat hati
Dan goresan itu adalah rasa dan kesan
Sementara ombak adalah sikap yang menindak lanjuti…

Bila kau ingin dikenang oleh orang lain dalam waktu yang cukup lama
Buat goresan yang cukup mendalam di hatinya tentang dirimu
Karena bila goresan itu lemah, maka kau akan mudah dilupakan, semudah ombak menghapus
namamu yang terukir di pasir..

begitu juga dengan kesalahan
bila orang melakukan kesalahan pada dirimu
jangan terlalu di ukir di dalam hati
hingga akhirnya dendam
tapi, berikan goresan yang biasa saja di hatimu, tentang kesalahnnya
hingga akhirnya, kau menajdi orang yang mudah memaafkan.
Semudah ombak, menghapus segala tulisan kekesalanmu di pasir pantai.

Teman, memang tak mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain pada kita, semudah ombak menghapus tulisan-tulisan di pasir pantai.
Namun, tak bijak pula, bila kekesalan itu berlarut-larut kita simpan, hingga akhirnya menimbulkan luka yangmendalam dihati, hingga kata maaf pun sulit untuk meingikhlaskannya.
dari fenomena Alam pun Allah menjelaskan betapa indahnya memaafkan, seindah desiran ombak, membelai pasir putih..
Allah maha pengampun, Ia selalu membuka pintu maaf bagi hambanya bertaubat dengan sungguh-sungguh
Bukankah manusia adalah makhluk yang diciptakan sempurn Oleh Allah ? yang memiliki hati yang lebih tangguh dari sekedar OMBAK di lautan, yang diharapkan mampu memaafkan satu sama lain, tanpa terlintas dendam.. 

1 komentar:

kue cake mengatakan...

Izin copy foto nya ya mba

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar