"....Saat hati menjelaskan logika, bahasanya lebih terang
bahasannyapun lebih mudah dimengerti
saat logika mencoba menjelaskan hati.
kok jadinya semrawuut dan acak kadut ya ??.."
bahasannyapun lebih mudah dimengerti
saat logika mencoba menjelaskan hati.
kok jadinya semrawuut dan acak kadut ya ??.."
minggu ini saya mulai menjalankan aktivitas rutin saya sebagai Teaching assisten Mikro dan Makroekonomi. saya kebagian mengajar 2 kelas praktikum, dan praktikum pertama berlangsung pada hari selasa lalu, tepatnya pukul 14.30 WIB
dengan agak deg-deg-an, dan percaya diri yang dipaksakan, sayapun memasuki kelas praktikum, mempersiapkan bahan dan alat ajar saya. Satu persatu mahasiswa praktikan saya memasuki kelas dan tersenyum pada saya, ada juga yang mencoba bercanda dengan saya, ya,, berusaha mencairkan suasana dan menjalin keakraban dengan asisten baru mereka.
oh my god.. praktikan saya pada waktu itu kebetulan lelaki semua, agak sedikit 'tengil' dan 'bawel' juga jumlah mereka hanya 5 orang yang membuat kelas tampak lengang sore itu. ya, saya teringat kata-kata dosen saya, tentang sejumlah etika seorang asdos pada praktikannya.. well, saya pun tetap cool, dan mencoba mengembalikan suasana praktikum di kelas.
pertama-tama saya mulai memperkenalkan diri saya, menyebutkan beberapa aturan, lalu membuka praktikum dengan berdoa terlebih dahulu, sesuatu yang ingin mulai saya budayakan.
setelah itu saya mulai menjelaskan materi kepada mereka, dengan metode 2 arah, menjelaskan lalu bertanya pada mereka, sekaligus melatih ingatan mereka dan mengenal nama mereka. ya,, untuk awal, saya sangat suka menjelaskan landasan filosofisnya, supaya terbentuk pemahaman akan materi yang saya ajarkan yang kata sebagian orang "pelajaran yang susah"
saya kebetulan dapat kelas jurusan manajemen, setelah menjelaskan, sayapun mulai membagikan modul, sekalian bertanya kepada mereka, mereka angkatan berapa?
"angkatan 2009 teh, semuanya"
"oo..kalian kenapa ngulang? dapat apa emang nilai PIE mikronya?" kata saya
lalu satu persatupun menyebutkan.
dapet T ........ teh.. gara-gara nggak ngerjain tugas, dosennya pak *****
B- ............. teh.. gara-gara tugas juga... dosennya sama teh.. *****
E............ teh.. gara-gara nggak ikut UAS.. hehhe.. (Astagfirullah..)
E ..........juga teh.. hehhe
saya mending sih teh..
"dapat apa kamu?" tanya saya
D teh :D
haha, saya hanya tersenyum kecil mendengar jawaban mereka, senyum empati lebih tepatnya :-)
"yaudah, sekarang kerjakan soalnya, dan kalau nggak ngerti tanya saya."
"seep teh."
insyaAllah kalau masalah nilai, saya nggak terlalu strike,, walaupun jawaban kalian nggak textbook, tapi saya ngerti maksud kalian apa, dan sama, ya.. saya akan hargai itu.
lalu nyeletuklah satu diantara mereka "teteh kenapa nggak jadi dosen aja teh? hahha.. nilainya baik :D."
"lulus juga belum, bekal ilmu juga masih kurang." jawabku singkat
"teteh jangan pelit-pelit ya, ngasih nilai nya, barangsiapa yang mempermudah orang lain, nanti jalannya dipermudah juga loh teh..dipermudah jodohnya..dipermudah rezekinya."
"betul teh." sahut yang lain.
"aamiin." kataku dalama hati, walaupun dengan wajah tetap datar memperhatikan mereka.
"iya, tapi Allah juga gak mau dong ya, nolong orang yang nggak mau usaha, so... kerjakan soal dihadapan kalian dengan baik dan benar." kataku dengan tersenyum kecil dan melirik ke arah mereka.
merekapun tersenyum, dan kembali fokus ke tugas mereka masing-masing.
ya, disini saya belajar menjelaskan logika,yang menurut mereka sulit, dengan hati saya, saya mencoba memahami mereka, mencoba mencari kalimat sesederhana mungkin agar mereka mengerti, dan mencoba menjalin hubungan baik dengan mereka.
saya menyebutnya, dengan hati, menjelaskan dengan hati, meskipun sebagian orang yang menjunjung tinggi kata profesionalitas, berdalih, yang penting profesional :-|
well, saya sepakat dengan kita harus profesional namun dibarengi dengan sensitivitas kita terhadap apa yang mereka butuhkan.
barusan saya mengoreksi nilai mereka, great..!! minimal 80, ya saya bermain dalam komposisi nilai,bagian yang jawaban yang paling banyak salah, saya beri bobot sedang menuju kecil, so.. dengan tidak mengurangi profesionalitas saya :-) namun tujuannya dapat.
0 komentar:
Posting Komentar