Minggu, 30 Mei 2010
Walau Hanya Sebatas Mimpi
selamat pagi semuanya, ku ingin menyapa kalian dengan senyuman lebar di pagi ini, well hari ini aku tak berhenti tersenyum, sepulang dari kampus hingga perjalanan pulang aku tak berhenti tersenyum.
gila? ya mungkin virus itu sedang terjangkit di diriku, tapi cukuplah aku dan Allah saja yang tahu bahwa aku mulai terjangkit virus tersenyum. hehhe
pernahkah kalian melakukan atau mengalami hal yang sama dengan diriku? saat dosen sedang mengajar, dan anda begitu serius memperhatikannya, mungkin tepatnya anda sedang bingung dengan penjelasan dosen, lalu tiba-tiba sepenggal dari memori di otak anda menghampiri anda saat itu, dan membuat anda tak henti tersenyum pada menit-menit itu.
atau, anda berjalan di koridor atau lingkungan kampus, lalu berpapasan dengan salah seorang teman, adik kelas, dosen, ataupun senior anda, lalu seusai berpapasan wajah anda membentuk formasi aneh, khususnya di bagian bibir dan pipi, hingga anda terus berjalan dan samapai pada suatu tempat dimana anda berpapasan dengan teman anda selanjutnya dan anda diingatkan oleh teman anda, dengan pertanyaan "kenapa lu senyam-senyum." lalu dengan tampang datar anda menajawab "ha? enggak,," namun dengan senyuman yang lebih lebar.
pernahkah anda merasa begitu luar biasa bersemangat, setelah anda membayangkan sesuatu, atau akhir yang akan anda peroleh dari usaha yang akan anda lakukan? hingga anda begitu kesal saat anda mendengar orang-orang terlihat pesimis bahwa usaha anda akan berhasil.
mungkin anda berkeinginan, untuk mengajak mereka yang sangat pesimis, melihat imajinasi anda, melihat impian anda, melihat apa yang baru saja membuat anda bersemangat :-)
tawa dan senyum itu sebenarnya berasal dari imajinasi kita akan seusatu, hal yang tak bisa kita lakukan namun cukup sebatas mimpi saja, sehingga tidak heran, saat yang pernah dimipikan itu lewat disekitar kita, wajah kita merona bukan main, saat yang sedang diinajinasikan ternyata berpapasan dengan kita, rasanya kita ingin ketawa terbahak-bahak saat itu.
hal yang sering kulakukan adalah, bila aku sedang kesal dengan orang-orang tertentu, aku tidak akan menghampirinya atau memberikan sentuhan fisik ala brutus di kartun popeye, cukup dengan membawa orang itu dalam imajinasiku, dan biarkan ia mendapatkan balasan yang setimpal di imajinasiku, sehingga tak perlulah bagiku berlarut-larut untuk kesal pada orang.
walau itu hanya sebatas mimpi, tapi faktanya, itu bisa membuat anda tersenyum merona sepanjang hari, dan puas, hingga anda rela mengikhlaskan kesalahan-kesalahan teman-teman anda, walaupun mungkin dalam imajinasi anda, teman anda sudah tinggal nama. wkwkkwkw
"hati-hati dengan fikiran anda, jangan dibawa untuk yang macam-macam" :D
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar