Selasa, 25 Mei 2010
pagi yang sempurna
pagi itu.. kuberjalan keluar kostan.. menelususri tepi jalan yang masih terlihat sepi, beberapa kendaraan lalu lalang, bersiap mencari nafkah di pagi yang sejuk itu.
aku langsung menghirup udara pagi, merapikan kembali jaket biru tebal yang kukenakan pagi itu.. merapatkannya, karena udara pagi masih begitu dingin..
sampailah aku di taman, ya,, tempat pagiku berkeluh kesah tentang mimpi, dan penat di hari sebelumnya. disana aku melihat berbagai macam orang, ada anak-anak, remaja, dewasa, bahkan tua-renta.
ah.. pagi itu bagiku sangat sempurna.. kuhampiri penjual susu kedelai, lalu ku sodorkan beberapa lembar uang, untuk mendapatkan susu kedelai hangat mix air jahe.. sangat lega di tenggorokan, saat perlahan aku mulai menyeruputnya.
lalu aku duduk disamping tukang pecel, aku pesan 1 porsi pecal beralaskan daun pisang, cukup dengan 3.000 rupiah saja, aku sudah bisa menikmati segarnya perpaduan sayur-sayuran di siram kuah kacang yang serasi rasanya, dan beberapa potongan lontong.
sambil makan aku mengamati orang di sekitarku
1) tampak diserong kiriku seorang anak bayi gendut yang sedang berbaring di dalam keretanya, bayi itu terbaring lugu, tampak tak berdaya, namun karena itulah orang-orang banyak yang menghamoirinya, menyayanginya, dan tersenyum padanya. dia sedang sarapan pagi itu, disuapi oleh bunda tercintanya, tampak bayi itu hanya terdiam dan melihati bundanya dengan seksama, seolah berkata. "Bunda alangkah eloknya wajahmu yang berbalut kerudung itu, menambah nikmatnya bubur hambar ini, :-) "
2) lalu di depanku, tampak seorang kakek-kakek yang sangat renta sedang mendorong kereta oksigennya, yang di taruh di alat bantu jalan yang beroda, tampak ia di dampingi oleh seorang pemuda berjaket, yang ku kira itu adalah anaknya, ya,, anaknya yang mendampingi ayahnya untuk berolahraga pagi itu, tampak bahwa ayahnya sedang sakit dan sangat susah untuk berjalan, namun dari sang anak, aku mendapatkan pelajaran kesetiaan dan kasih sayang pagi itu.
3) lalu, ketika lelaki tua itu berlalu, tampak seoran anak, ku kira usia smp, yang sedang berlari-lari ceria di depanku, dan tersenyum tanpa beban, walaupun dia cacat pada bagian leher dan mata, tapi itulah... dia tetap percaya diri, tersenyum pada-orang-orang di taman, menyapa ramah si adik bayi, dan tetap ceria pagi itu. tdia tak pernah berfikir mode apa yang sedang tren, rambut seperti apa yang sedang In. ya.. aku bersyukur pada pagi itu.
Allah sangat cerdas dalam mengingatkan hambanya, mungkin beberapa hari ini, aku menjdi sosok yang sombong, angkuh, jahat, individualis, dan sebagainya,, hingga akhirnya Allah memperlihatkan bahwa Kaih sayang, cinta, kesetiaan, dan keikhlasan itu masih ada.
dari Bayi, kakek tua renta, dan anak perempuan cacat, aku belajar banyak hal.. hingga aku merasa Pagi itu Pagi yang sempurna, saat dimana ketidak sempurnaan itu berada di sekelilingku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar